Distributor Fiber Blend Bandung, Harga Tahitian Noni Di
Bandung, Harga Tahitian Noni Juice Bandung, Jual Tahitian Noni Bandung, Jual
Tahitian Noni Di Bandung, Jual Tahitian Noni Juice Bandung
Orang
yang minum minuman manis setiap hari cenderung menumpuk lemak perut
lebih dari waktu ke waktu. Studi yang meneliti lebih dari 1.000 orang
dewasa menemukan bahwa mereka yang minum setidaknya satu minuman bergula
setiap sehari memiliki peningkatan yang lebih besar dalam lemak perut
selama enam tahun ke depan.
Para
peneliti mengatakan hasil ini memprihatinkan karena jenis lemak yang
dikenal sebagai visceral fat mengelilingi sejumlah organ vital dan
sangat tidak sehat. “Lemak visceral adalah jenis lemak yang berhubungan
erat dengan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung,” kata juru
bicara American Heart Association (AHA), Alice Lichtenstein, seperti
dilansir laman Health.
Temuan
yang dipublikasikan dalam jurnal Circulation ini memiliki hasil yang
berbeda dari penemuan sebelumnya yang menghubungkan minuman manis dan
konsekuensi kesehatan. Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa orang
yang mengonsumsi banyak minuman manis cenderung memiliki tingkat yang
lebih tinggi dari diabetes dan penyakit jantung. “Tetapi temuan baru
menunjukkan mekanisme di balik itu,” kata pemimpin peneliti Jiantao Ma.
Hasil
penelitian didasarkan pada 1.003 orang dewasa paruh baya yang mengambil
bagian dalam studi yang lebih besar pada kesehatan jantung. Para
peneliti menggunakan CT scan untuk mengukur tingkat lemak visceral pada
masing-masing peserta pada awal studi dan enam tahun kemudian.
Pada
tahap awal, 13 persen dari kelompok studi mengatakan mereka minum
setidaknya satu minuman bergula setiap hari. Dan rata-rata pria dan
wanita menunjukkan peningkatan terbesar dalam lemak visceral selama enam
tahun ke depan.
Dibandingkan
dengan orang yang tidak pernah minum minuman manis, konsumen harian
mengakumulasi sekitar 27 persen lebih banyak lemak visceral. “Itu tidak
membuktikan bahwa minuman manis adalah penyebab di balik meningkatnya
lemak visceral,’ kata Ma.
Lichtenstein
setuju bahwa orang yang minum banyak minuman manis mungkin memiliki
kebiasaan yang kurang sehat lainnya. “Orang yang mengonsumsi banyak gula
tambahan juga cenderung makan lebih sedikit sayuran, berolahraga kurang
dan lebih mungkin untuk merokok,” pungkasnyaand PROTEIN
The New Perspective of Sugar and Protein
Pola
atau gaya hidup sehat menjadi trend bahkan gencar dilakukan
masyarakat saat ini. Hidup sehat menjadi kebutuhan dan keharusan
untuk dipenuhi sebab mahalnya biaya pengobatan jika sakit mulai
diderita. Maraknya produk-produk yang mampu dapat memberikan efek
kesehatan dan kebugaran menjadi primadona karena produk tersebut
menjanjikan dapat membantu setiap orang terlihat awet muda, sehat
dan bugar.
Sudah
hampir setahun produk Fiber Blend dan Prominvit ini di luncurkan di
Indonesia. Permintaan akan produk ini di Jakarta mendapatkan respon yang
baik dari konsumen.
Pengetahuan tentang gula dan protein juga berhubungan dengan proses pembentukan AGEs (
Advance Glycation Ends Product)
yang adalah komponen berbahaya yang dapat membuat tubuh tua sebelum
waktunya. Akumulasi AGEs sudah diteliti perannya terutama hubungannya
dengan penyakit diabetes dan disfungsi ginjal serta Alzheimer.
Dalam
paparan Nina Sarungu, S.Ked, MSi, Manager Nutrisi Morinda Indonesia,
menginformasikan asupan gula bisa disiasati dengan pemilihan bahan
pangan yang mempunyai indeks glikemik rendah. Indeks glikemik adalah
angka yang menunjukkan potensi peningkatan gula darah dari karbohidrat
yang tersedia pada suatu pangan atau secara sederhana dapat dikatakan
sebagai tingkatan atau rangking pangan menurut efeknya terhadap kadar
glukosa darah. Semakin tinggi indeks glikemik maka semakin cepat makanan
itu diserap dan kita akan semakin cepat lapar.
GULA – Sweet Poison (Racun rasa Manis)
Presiden
Obama telah mengeluarkan regulasi baru terhadap penggunaan gula dalam
makanan. Dikatakan bahwa di Amerika, banyak generasi muda yang terkena
diabetes. Oleh karena itu, dengan regulasi yang ketat, diharapkan dapat
mengurangi penggunaan gula dalam makanan maupun minuman agar generasi
selanjutnya bisa lebih sehat lagi.
Di
banyak negara maju penggunaan gula sudah banyak dibatasi. Beda dengan
di Indonesia, gula masih berkeliaran bebas dan dianggap sebagai bahan
makanan pokok yang sangat berharga. Makanya tidak heran konsumsi gula
masyarakat Indonesia 50 kg/tahun/perorang dimana kebutuhan normal yang
di tetapkan WHO seharusnya hanya 10 kg/tahun /perorang.
Dr. Suwardi yang menjadi pembicara dalam seminar ini menjelaskan dalam presentasinya bahwa terdapat beberapa
jenis
gula dan proses metabolismenya di dalam tubuh. Gula, pada umumnya,
adalah campuran glukosa (C6H12O6) dengan fruktosa (HFCS). Fruktosa,
glukosa dan dekstrosa adalah monosakarida, dikenal sebagai gula
sederhana. Perbedaan utama antara Fruktosa dan glukosa adalah caranya
memetabolisme dalam tubuh. Sekitar 80% glukosa dimetabolis di
organ-organ vital, dan sisanya oleh liver.
Sementara
Fruktosa dimetabolis 100% dalam liver. Dekstrosa sama dengan glukosa.
Namun, produsen makanan biasanya menggunakan istilah “dekstrosa” dalam
label daftar bahan.Fruktosa adalah karbohidrat utama dalam buah-buahan.
Fruktosa alami dari buah dan sayur memiliki efek metabolik yang berbeda
bila dibandingkan dengan fruktosa yang ditambahkan ketika pengolahan
makanan.
Buah
dan sayuran, jika dikonsumsi secara utuh, mengandung banyak serat,
vitamin, enzim dan sifat-sifat lain yang memperlambat pencernaan gula
sehingga bermanfaat bagi tubuh secara keseluruhan. Di sisi lain, gula
(glukosa + fruktosa) yang ditambahkan dalam proses mengolah makanan jadi
tidak ada manfaat kesehatannya.
Ibu
Nina Sarungu dalam presentasinya menerangkan kandungan gula dalam
beberapa jenis makanan olahan dan minuman untuk diukur kandungan gulanya
per hari.
Berikut ini beberapa cerita mereka yang mendapatkan manfaat setelah, yaitu mengalami penurunan berat badan
dengan
cara yang normal, aman, efektif, cepat, ampuh, tanpa olahraga, ideal,
permanen, drastis, bahkan pada ibu hamil dan saat ramadhan.
Rata-rata
mereka mengalami penurunan berat badan 11 kg dalam 3 bulan atau 3-4 kg
dalam sebulan dengan tanpa mengubah kebiasaan makan atau diet ketat.
Makan tetap normal, menikmati makanan tetap seperti biasa.
Perlu
diketahui bahwa sebelum produk ini resmi diluncurkan untuk dijual di
seluruh dunia, Morinda melakukan pengujian kepada ribuan orang dari
puluhan negara. Bagi 10 orang dari mereka yang mendapatkan manfaat
terbaik (dari masing-masing Negara) diberikan hadiah liburan ke
Hongkong.
Produk
menurunkan berat badan terbaik ini bernama Sugar Stop. Namun, setelah
mengurus ijin ke BPOM RI, nama Sugar Stop tidak diberi ijin. Alhasil,
khusus untuk pasar Indonesia, namanya menjadi Fiber Blend. Rapid Fuel
menjadi Prominvit.
Bila Anda sedang melakukan penurunan berat badan dengan tetap sehat dan alami, ini solusinya.
Testimoni: Berat Badan Terasi Berkat Fiber Blend dan Prominvit
Saya
Caecilia Kristi, berdomisili di Yogyakarta. Saat ini, saya berumur 42
tahun. Saya mulai mengenal Fiber Blend dan Prominvit pada bulan
Januari 2015. Saat itu saya ditawari seorang teman karena memang saat
itu saya mengalami kegemukan.
Berat badan saya saat itu mencapai 78 kg. Dengan tinggi badan yang hanya 158 cm, beban tubuh saya benar-benar
- Fiber Blend
berat.
Apalagi kaki saya ukurannya kecil sehingga berat untuk menopang badan
saya dengan berat yang 78 kg itu. Akibatnya saya sering mengalami nyeri
lutut. Selain itu lutut juga sakit kalau naik tangga, mudah lelah kalau
berjalan dengan jarak yang agak jauh, nafas juga menjadi pendek dan
tentu saja membuat penampilan tidak nyaman karena harus memakai
pakaian-pakaian ukuran besar.
Hal lain yang saya rasakan yaitu merasa tersiksa jika harus memakai celana jeans karena sesak di perut.
Pertama
kali ditawari Fiber Blend dan Prominvit saya belum tertarik. Saya
meragukan produk ini karena saya pikir pasti tidak ada bedanya dengan
produk-produk lain yang slogannya ampuh untuk menurunkan berat badan.
Saya
sudah mencoba banyak produk penurunan berat badan dan sudah
menghabiskan uang berjuta-juta tetapi saya tidak pernah berhasil.
Kalaupun berhasil turun, setelah saya berhenti konsumsi produk tersebut
pasti berat badan saya akan naik lagi. Tapi semua penilaian negatif saya
terhadap produk morinda yaitu Fiber Blend dan Prominvit pelan- pelan
berubah.
Hal
ini terjadi karena pada bulan Maret 2015 saya melakukan check up rutin.
Cek laboratorium dan USG saya lakukan. Dan hasilnya membuat saya panik,
kadar kolesterol saya tinggi dan ginjal sebelah kanan mengalami sedikit
pembengkakan. Setelah saya konsultasi dengan dokter Spesialis Penyakit
Dalam, saya diharuskan untuk menurunkan berat badan saya karena
kemungkinan pembengkakan gjnjal itu disebabkan oleh kolesterol yang
tinggi. Sehingga kerja ginjal menjadi berat. Makanya saya diharuskan
menurunkan kolesterol itu dengan cara diet.
Akhirnya
saya memutuskan untuk diet dengan ekstrim. Saya tinggalkan nasi dan
hanya konsumsi sayur saja. Akibatnya justru saya mengalami kholik perut
dan rasa sakit yang luar biasa. Mungkin karena diet yang saya lakukan
sembarangan justru malah sakit yang saya dapatkan.
Setelah
kejadian itu saya jadi teringat tawaran teman saya untuk konsumsi Fiber
Blend dan Prominvit dari Morinda. Teman saya mengatakan bahwa program
penurunan berat badan dari Morinda ini tidak mengubah pola makan yang
sudah ada, artinya tidak perlu diet ketat dan olah raga berat. Dalam
hati saya berkata, ini yang saya cari, karena saya tidak suka olahraga
dan saya tidak sanggup melakukan diet ketat.
Di
pertengahan bulan April 2015 saya memutuskan untuk mengkonsumsi Fiber
Blend dan Prominvit dan saya mengkombinasikannya dengan Maxidoid.
Motivasi awal saya adalah saya ingin sehat. Dan langkah awal untuk sehat
adalah dengan menurunkan berat badan saya.
Saya
sadar bahwa berat badan yang berlebih itu memicu timbulnya aneka macam
penyakit. Di bulan pertama saya konsumsi Fiber Blend, Prominvit, dan
Maxidoid, berat badan saya turun 4 kg tanpa mengubah pola makan saya.
Makan tetap saya lakukan sebanyak 3 x sehari hanya saja saya memang
mengurangi konsumsi makanan yang digoreng. Di bulan kedua mengkonsumsi
produk ini, berat badan saya turun lagi 5 kg. Dan yang saya rasakan luar
biasa adalah nyeri di lutut saya hilang, napas saya lebih enteng, tidak
mudah capek juga dan tentu saja lebih enak dan nyaman dalam berpakaian.
Saya
mencoba berhenti mengkonsumsi produk ini selama 1 bulan untuk melihat
apakah ada efek yoyo, di mana berat badan akan kembali naik bila saya
berhenti mengkonsumsi produk ini. Ternyata setelah saya mencoba
menghentikan konsumsi Fiber Blend dan Prominvit selama 1 bulan, tidak
ada efek yoyo.
Berat
badan saya tidak naik lagi. Saya berhasil menurunkan berat badan saya
sebanyak 9 kg selama 2 bulan. Sekarang saya konsumsi lagi Fiber Blend,
Prominvit dan Maxidoid karena saya masih ingin menurunkan lagi berat
badan saya. Yang jelas motivasi utamanya yaitu tetap untuk kesehatan
saya. Saya sudah membuktikan manfaat Fiber Blend dan Prominvit untuk
menurunkan berat badan saya tanpa harus tersiksa.
Terima
kasih Morinda yang telah banyak memberikan produk-produk terbaik untuk
peningkatan kualitas kesehatan seluruh umat manusia. Selain Fiber Blend,
Prominvit, TruAge Maxidoid, masih ada produk lainnya yaitu Tahitian
Noni Juice dan Skincare AGE Therapy Gel. Ia’Orana
Testimoni Lainnya
Harga Update Fiber Blend:
Rp 580.000 / tube
2 tube: 970.000
Paket Hemat: 580.000 x 4 = 2.320.000 >>>>> Rp 1.925.000 (isi 4 botol, sudah termasuk ongkos kirim dan bisa COD)
Bila ada harga di bawah harga resmi di atas, kami pastikan itu PALSU (oplosan, expired date dirubah, dll).
Morinda
Indonesia tidak menjual Fiber Blend secara bebas di Apotek, Toko Obat
atau toko online seperti Lazada, Tokopedia, OLX, Bukalapak, Gancit dan
sejenisnya
Untuk pemesanan silahkan hubungi Distributor Fiber Blend Morinda Bandung:
Bpk. Gunawan
Matahari Residence D16, Baleendah, Bandung
Ph/WA 0813 2800 2004 / 0813 8245 8258
Pin BB: 521608D9
Stock sangat terbatas. Kami menyediakan layanan GRATIS konsultasi setelah paket diterima